Senin, 28 November 2016

Cara Membuat Film Pendek Yang Bagus

Film pendek adalah salah satu jenis film, yang saat ini semakin dikenal oleh masyarakat. Perkembangan film pendek semakin pesat seiring semakin murah dan semakin populernya perangkat handycam, dan akhirnya kamera ponsel, di masyarakat. Seseorang tanpa dasar ilmu filmmaking sekalipun saat ini bisa membuat film (film sederhana tentunya). Siapapun yang ingin meniti karir di dunia perfilman bisa juga memulai karirnya dari sini. Mencicil karya demi karya untuk mengasah ilmu dan keterampilan, membuat portofolio untuk mengesankan produser dan calon klien.
Mereka melakukan banyak hal demi mendapatkan ilmu mengenai cara membuat film pendek yang bagus.
Ada yang memasuki sekolah film, kursus keterampilan perfilman tertentu, langsung terjun membuat film pendek dengan biaya sendiri, menjadi aktor atau kru produksi lalu mencoba membuat film, dsb.
Beragam posisi dalam tim produksi tak jarang dicoba, demi mendapatkan wawasan yang seluas-luasnya dalam produksi film.
Artikel kali ini mencoba sedikit menjelaskan tentang beberapa hal penting didalam cara membuat film pendek, diantaranya mengenai posisi-posisi penting dalam tim produksi film. Diharapkan dengan mengetahui hal ini, Anda menjadi tahu apa posisi yang terbaik untuk Anda. Posisi yang paling sesuai dengan bakat dan minat Anda. 
Hal ini sangat penting, sebab sebagian besar orang yang sukses dalam kehidupan adalah orang yang bekerja pada bidang yang menjadi passion atau panggilan jiwanya.

Cara Membuat Film Pendek Untuk Pemula

Selain pemeran/aktor, untuk membuat film pendek diperlukan kru produksi yang bekerja dengan baik sesuai posisinya masing-masing, termasuk mengoperasikan alat yang memenuhi standar.

KRU PRODUKSI
1. Produser
Adalah kepala tim produksi film.
Ia memimpin seluruh anggota tim produksi sesuai tujuan yang ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi, sesuai anggaran yang disepakati oleh Executive Producer. Executive Producer adalah orang yang bertanggung jawab dalam pembuatan proposal dan penggalangan dana untuk produksi film.

2. Sutradara
Profesi sutradara menjadi salah satu profesi yang paling populer, paling diinginkan oleh para calon filmmaker atau filmmaker pemula. Bahkan posisi yang paling disebut pertama kali ketika sebuah film sukses atau jeblok di pasaran ini seolah menjadi elemen terpenting dari produksi film.
Seorang sutradara harus memiliki skill mengenai cara membuat film pendek yang bagus demi tercapainya kualitas hasil film yang memuaskan.
(pembahasan spesifik mengenai cara membuat film pendek yang bagus ini, khususnya dengan menggunakan kamera hp, dapat Anda baca antara lain disini)

Pengertian sutradara secara singkat, sebenarnya adalah seseorang yang bertugas memvisualkan skenario (bahasa tulisan) menjadi sebuah film (bahasa gambar, audio visual).

Alur kerja seorang sutradara, pertama kali adalah membedah skenario kedalam director’s treatment. Yaitu konsep kreatif sutradara tentang arahan gaya pengambilan gambar. Setelah itu sutradara mengurai setiap adegan kedalam sejumlah shot dan membuat shot list. Shot list ini adalah uraian arah pengambilan gambar dari setiap adegan.
Shot list lalu diterjemahkan kedalam storyboard, yaitu sejumlah sketsa yang menggambarkan aksi para pemeran dalam film nantinya. Sketsa-sketsa yang mirip halaman komik ini disusun teratur pada papan buletin, dilengkapi dengan dialog yang sesuai waktunya atau deskripsi adegan.

Director’s treatment, shot list dan storyboard ini menjadi bekal untuk membuat script breakdown. script breakdown ini adalah rincian tiap adegan dalam skenario menjadi daftar yang berisi sejumlah informasi tentang segala hal yang dibutuhkan untuk keperluan syuting.  Jadi manfaat script breakdown, yaitu membuat kita jadi tahu tentang: kebutuhan syuting, biaya syuting dan jadwal syuting. Sutradara lalu menggunakan ini dalam berkomunikasi ke semua pihak, demi mencapai film yang sesuai visinya.

3. Manajer Produksi
Adalah seseorang yang berfungsi mengkoordinasikan kerja tim produksi film, dan memaksimalkan potensinya. Ia bertanggung jawab dalam semua tahapan pembuatan film mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi.

4. Desainer Produksi
Adalah seseorang yang berfungsi utama membantu sutradara menentukan suasana dan warna apa yang akan tampil dalam film nantinya.
Desainer produksi menerjemahkan keinginan kreatif sutradara dan merancangnya. Jadi ia:
- membimbing storyboard artist dalam membuat storyboard yang sesuai
- menata ruang dan tata letak perabotan didalamnya.
- merancang nuansa cahaya dan warna
- menggeluti semua elemen kreatif seperti suara, tata rias, busana, property, luar bidang gambar dan tata letak para pemeran.
- harus mengetahui jenis-jenis lensa sampai pergerakan kamera yang bagaimana yang mampu mewujudkan keinginan sutradara.

5. Penata Fotografi (DOP – Director of Photography)
Adalah seseorang yang merancang tata cahaya dan tata kamera yang sesuai keinginan sutradara. Ia mendapatkan hal ini berdasar hasil diskusi dengan sutradara, desainer produksi, asisten sutradara dan penata artistik.

6. Asisten Sutradara I  
Adalah seseorang yang membantu sutradara dalam menerjemahkan hasil director’s treatment ke dalam script breakdown dan jadwal syuting.

Demikian sekilas mengenai posisi-posisi kunci dari tim produksi sebuah film. Berbeda dengan pendapat banyak orang, saya pribadi berpendapat bahwa dalam produksi film pendek, tak semua posisi tersebut harus ada. Tentu, idealnya semuanya ada. Tetapi kalau anggaran dan SDM tidak tersedia baik dalam jumlah atau keahlian, sekali lagi kita harus bertanya pada diri sendiri: haruskah kita mengorbankan hasrat untuk membuat sebuah film? 
Tentulah tidak bukan?
Film harus tetap dibuat.
Kekurangan harus dijadikan tantangan untuk disiasati. Sesuaikan semuanya dengan anggaran dan SDM yang tersedia.
Bagi kita yang baru dalam tahap belajar cara membuat film pendek dan memiliki sumber keuangan dsb. yang begitu terbatas, penulis menyarankan ada satu atau beberapa kru yang merangkap posisi. Penulis sendiri biasanya merangkap paling tidak 4 posisi dalam film-film yang penulis produksi: sebagai produser, penulis cerita dan skenario, sutradara dan penyunting gambar atau editor. Memang melelahkan, namun rangkap jabatan ini mempunyai sebuah keuntungan yang besar. Yaitu, pengenalan atas semua posisi dalam tim produksi, sehingga penulis lebih menguasai skill filmmaking.

Untuk penjelasan lebih mendetail mengenai tim produksi film ini, silahkan baca antara lain buku-buku yang penulis tulis dalam sumber artikel di bawah.

PERALATAN PRODUKSI FILM PENDEK
Seperti telah sedikit penulis ulas dalam artikel mengenai cara membuat film pendek sendiri, ada beberapa peralatan yang sebaiknya dimiliki para pembuat film pendek. Beberapa diantaranya bahkan wajib dimiliki. Di internet sendiri kalau Anda browsing, berlimpah artikel yang membahas tentang hal ini.
Untuk itu disini penulis tidak hendak membahas peralatan ini dengan detail, melainkan hanya peralatan yang murah dan biasa dipakai para filmmaker pemula yang memiliki keterbatasan anggaran.
Beberapa disini biasa penulis pakai, dan menghasilkan rekaman dengan kualitas yang minimal-layak.
Sesuai harganya, kualitas peralatan berikut ini tentunya jauh bila dibandingkan peralatan filmmaking profesional.
Namun bila kita memiliki keterbatasan khususnya keterbatasan anggaran, apakah kita lantas harus mengurungkan niat untuk berkarya?
Tentunya tidak ya.
Sayang sekali bila demikian.
Kita hidup di dunia hanya sekali, so mari lakukan apa yang ingin kita lakukan..
Apalagi bila ada niat positif bagi masyarakat dibalik kehendak kita itu.

Berikut peralatan minimal produksi film pendek:
1(A). Kamera Ponsel
Gunakan kamera ponsel dengan resolusi minimal 5 Megapiksel.
Kamera-kamera di bawah 1 juta banyak yang sudah dilengkapi kamera dengan spesifikasi ini. Misalnya Smartfren Andromax, Bolt Powerphone E1, Advan i45, dsb.


Membuat Film Pendek Dengan Kamera Hp

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang membuat film pendek dengan kamera Hp, silahkan baca disini.

1(B). Kamera Panasonic MD10000
Kamera ini adalah kamera yang populer dipakai untuk dokumentasi acara pernikahan beberapa tahun yang lalu. Saat ini masih ada yang memakai, namun semakin jarang. Kenapa saya sertakan disini, sebab harga sewa kamera yang masih menggunakan kaset miniDV ini cukup murah. Menurut situs ini, harga sewa per harinya adalah 150 ribu, sudah termasuk charger, 2 baterai dan tripod.
1(B). Kamera DSLR
Ini adalah kamera yang semakin populer saat ini, namun harga sewanya lumayan. Sepengetahuan penulis, jenis DSLR yang memiliki harga sewa termurah adalah Canon 1100D yaitu 100an ribu rupiah sehari.  
2. Tripod  
Alat ini berupa 3 buah kaki besi yang dapat direntangkan sedemikian rupa untuk menopang kamera, sehingga kamera stabil posisinya.
Biasa disewakan satu set dengan kamera oleh rental peralatan. Namun bila hendak menyewa secara terpisah, untuk 1 buah tripod yang bagus sekitar 125 ribuan.
3. Track slider sederhana
Alat ini berupa rel besi kecil sepanjang beberapa puluh sentimeter (bervariasi), dan ada dudukan kamera atau ponsel diatasnya. Kamera maupun ponsel dipasang diatas dudukan tersebut, sehingga posisinya lantas bisa digeser-geser sepanjang rel. Dengan track slider ini akan dihasilkan gambar yang bergerak, seolah-olah kamera seperti berada diatas mobil yang berjalan.
Ada berita menggembirakan seputar alat ini, yaitu bahwa saat ini sudah ada pengusaha rumahan lokal yang membuatnya, sehingga harganya menjadi lebih murah. Memang kualitasnya jelas berbeda. Tetapi untuk dipakai bersama ponsel, alat ini sudah cukup. Harga paling murah 250 ribu untuk panjang 60 cm. Silahkan klik link ini untuk detailnya.
Atau bila Anda ingin membeli yang buatan pabrik, menurut situs ini harga sewarian termurahnya adalah 100 ribu.
4. lampu Red Head, Unomatt dan CN 160
harga sewa termurah Red head adalah 50 ribu, Unomatt 40 ribu per hari.
Ingat, jangan lupa meminta lampu cadangan, sebab putus lampu saat syuting bisa sangat mengganggu kelancaran produksi film Anda.
5. lembaran styrofoam sebagai pemantul cahaya
Murah, bisa dibeli di toko buku atau tukang fotocopy di sekitar Anda, atau situs online. Harganya 8000an.
6. perekam audio tambahan iRig PRE
Harga barunya 700an ribu di toko online. Sampai saat ini penulis belum menemukan tempat penyewaannya.
Bisa juga rental audio set seharga 500an ribu seperti disini.
Atau yang biasa dipakai syuting kru produksi stasiun TV: Tascam, dengan harga rental sekitar 250an ribu seperti di link ini.
Untuk tutorial penggunaannya bisa Anda cari di Youtube.
7. kabel roll


Software Untuk Membuat Film

8. software editing
Bagi Anda yang menggunakan Android, Anda bisa menggunakan aplikasi editing yang bisa di unduh secara gratis di Google Play Store seperti VideoShow, VidTrim atau InShot.  
Sedangkan bagi Anda yang menggunakan PC, bisa menggunakan Windows Movie Maker, atau juga Ulead Video Studio.

Cara Membuat Film Pendek Dengan Movie Maker

Salah satu tutorial menggunakan Windows Movie Maker bisa Anda dapatkan disini.
9. MS Word, atau pulpen dan kertas, atau software Celtx
Ini perangkat untuk menulis skenario.
Software Celtx adalah software yang bisa diunduh secara gratis. Walaupun fiturnya kurang lengkap untuk versi gratisan, namun sudah cukup untuk menulis skenario.

PERGERAKAN KAMERA
Salah satu cara membuat film pendek yang bagus, harus memperhatikan tentang pergerakan kamera.
Kamera yang diposisikan diam saja tanpa bergerak (statis) kadangkala memang diperlukan. Misalnya untuk membuat penonton fokus pada adegan dan dialog pemeran, bisa juga sebagai variasi agar penonton tidak bosan. Tetapi bila terus menerus demikian, penonton tentu akan jenuh karena film akan kurang menarik. Untuk itu sangat baik bila kamera digerakkan secara dinamis sesuai keutuhan setiap adegan. Untuk itulah diperlukan alat tambahan seperti track slider, jimmy jib, dsb.
Namun, gerakan macam apa yang sesuai atau cocok dengan sebuah adegan tertentu?
Berikut ini penulis lampirkan sebuah video Youtube seputar pergerakan kamera ini.



MEDIA PENYALURAN KARYA FILM PENDEK
Setelah film jadi, lantas mau diapakan?
Apakah Anda cukup puas hanya dengan menjadikannya barang koleksi pribadi yang tak pernah keluar dari perpustakaan pribadi Anda di rumah, atau sekedar menunjukkannya ke orang-orang terdekat?
Atau Anda ingin menunjukkannya ke seluruh dunia?
Diapresiasi, dihargai di festival, bahkan memberikan inspirasi yang positif kepada banyak orang?
Tentu yang terakhir ini ya..
Untuk itu, berikut ada beberapa alternatif yang bisa Anda lakukan untuk memasarkan film Anda, atau minimal sekedar menunjukkannya kepada dunia:

- Festival film dalam negeri
Ada beberapa seperti Festival Film Solo, Festival Film Bandung, Festival Flm Indonesia, dsb.
- Festival luar negeri
Ada sangat banyak, sedikit diantaranya adalah Busan Film Festival, Sundance Film festival, Cannes Film Festival, Balinale International Film Festival (ini adalah festival internasional yang diadakan di Bali), dsb.
- Citizen journalism
beberapa stasiun televisi swasta di negara kita memiliki wadah bagi masyarakat untuk menampilkan karya video atau film dokumenter mereka. Biasanya yang sering saya lihat adalah laporan perjalanan wisata pribadi mereka ke berbagai tempat. Stasiun-stasiun TV penerima karya masyarakat tersebut setahu penulis adalah Kompas TV, MetroTV dan NET.
- Youtube, Viddsee
Anda bisa membuat sebuah channel Youtube untuk mempublikasikan karya-karya Anda. Monetisasi channel itu (buat agar bisa menarik iklan dengan mengikuti aturan-aturan Google), maka bilamana banyak penonton karya Anda disana, tak hanya uang yang akan didapat. Jalan menuju profesionalisme akan semakin terbuka lebar.
Viddsee juga bisa menjadi alternatif yang baik. Situs ini mirip Youtube, hanya saja lebih fokus ke film-film pendek. Untuk viddsee ini tak seperti Youtube yang bisa dimonetisasi untuk menarik iklan. Namun situs ini memiliki keuntungan lain. Disebabkan kekhususannya sebagai tempat para filmmaker mengekspose karya, para produser rumah produksi maupun calon investor bisa menggunakannya untuk mencari proyek film yang bisa mereka kembangkan atau sponsori. Jadi, bagi kita para filmmaker situs ini bisa menjadi jembatan emas untuk masuk ke dunia profesional.

Demikian media penyaluran karya film atau video pendek, rekan filmholic.
Namun selain konsisten mempelajari cara membuat film pendek yang bagus, menurut penulis sebagai filmmaker kita juga harus memiliki softskill, antara lain yaitu pola pikir yang tepat.
Kalau boleh memberikan sebuah tips atau saran menurut pendapat pribadi penulis: yang terutama, buatlah film karena Anda memang memiliki passion di bidang filmmaking, bukan karena Anda ingin meraih penghargaan sebagai pembuat film yang terbaik.
Buatlah film karena Anda memang suka mengekspresikan kegelisahan Anda melalui film. Menyukai proses mengambil gambar dan mengolahnya menjadi sebuah tontonan. Ingin memberikan ajakan kepada masyarakat untuk melakukan sesuatu yang baik.
Sama sekali bukan karena Anda ingin menjadi filmmaker yang meraih banyak penghargaan.
Kenapa demikian?
Apakah salahnya berkeinginan menjadi pemenang piala Oscar, misalnya?

Jangan salah memahami saran diatas.
Tentu bermimpi besar tidaklah buruk, bahkan bisa memacu adrenalin untuk berkarya sebaik mungkin.
Namun perlu kita melihat keadaan saat ini. Sudah banyak sekali filmmaker yang bagus, baik di sekitar kita apalagi di dunia.
Apalagi bila membandingkan diri dengan filmmaker Hollywood yang memiliki skill yang dahsyat.
Film bagus demi film bagus baik nasional maupun dari luar negeri silih berganti mengisi layar bioskop.
Bila melihat kenyataan itu, mudah sekali membuat hati merasa minder atau rendah diri. Ujung-ujungnya bisa melihat diri sendiri tak memiliki bakat yang mencukupi, lalu menghancurkan mimpi sebagai filmmaker.
Hal itu tentulah bukan sebuah hal yang baik.

Bilamana itu terjadi, ingatlah bahwa:
Setiap manusia, beserta segenap bakat dan minat yang dimilikinya, memiliki maksud dan tujuan diciptakan di dunia ini.
Dan, bahwa setiap orang berbeda dalam hal apa mereka tersentuh.

Maksudnya bahwa setiap golongan masyarakat memiliki ketertarikan unik mereka sendiri terhadap jenis film. Contohnya, ada masyarakat yang sangat tertarik dengan film India, sebagian lainnya biasa saja, sementara ada pula yang malah mencemooh.
Mungkin sebagian orang menganggap film Anda biasa saja, tapi bisa jadi bagi orang yang lain pesan moral dalam film Anda begitu menyentuh hati dan menggerakkan mereka untuk berbuat kebaikan dan memperbaiki hidup.

Jadi, alangkah indahnya kalau kita membuat film tanpa beban apapun melainkan untuk mengasah bakat, menikmati pemenuhan minat, mengekspresikan diri, menenteramkan kegelisahan dan menularkan kebaikan.
Bilamana kita konsisten berkarya dengan maksud seperti diatas, suatu saat nanti pasti TUHAN memberikan reward (penghargaan) kepada kita – diluar kenikmatan karena berkarya itu sendiri. Menjadi pemenang festival, bisa jadi salah satunya..

Sobat filmholic, demikian salah satu artikel mengenai cara membuat film pendek yang bagus. Silahkan baca artikel lain dalam blog ini untuk semakin memperluas wawasan Anda.
Terima kasih.. sukses buat kita semua
  

Terima kasih untuk sumber-sumber artikel ini:
- Mari Membuat Film, karya Heru Effendy, siterbitkan oleh Panduan.

- Bekerja Sebagai Sutradara, karya Fitryan G. Dennis, diterbitkan oleh Esensi.
Sewakamera.com

- Wikipedia.com