Tidak seperti di zaman dulu,
bahkan pada rentang waktu yang tak terlalu jauh semisal 15 tahun yang lalu,
membuat video jauh lebih sukar.
Hanya mereka yang mampu membeli
kamera handycam yang mampu mengabadikan momen-momen indah keluarga, dsb.
Sebagian besar dari kita
harus berpuas diri hanya memakai kamera foto still.
Bagi para filmmaker wannabe seperti saya apalagi,
yang masih berstatus mahasiswa saat itu dan samasekali buta mengenai cara
membuat film pendek sendiri. Saat semangat membuat film sedang menggebu-gebu. Membuat video dan film pendek
merupakan sebuah kemewahan.
Saat ini, perkembangan
teknologi ibarat tongkat sihir yang membolak-balik keadaan. Perangkat telepon,
pemutar musik, media informasi, perekam foto dan video, dan seabreg tool lain yang mempermudah hidup dan
berkarya telah terpaket rapi dalam 1 alat portabel.
Membuat film pendek bisa
dibilang bukan lagi sebuah kemewahan, begitu mudahnya seperti membuat secangkir
kopi.
Tentu yang dimaksud oleh
ungkapan diatas bukanlah semua jenis film pendek ya 😊
Tentu bukanlah film-film
pendek berkualitas tinggi seperti ‘Prenjak, In The Year of Monkey’ karya Wregas
Bhanuteja yang menang dan mengharumkan nama bangsa di Festival Film Cannes 2016. Atau ‘Stutterer’ karya Benjamin Cleary yang berhasil memboyong piala
Oscar.
Kedua karya film diatas
tentulah dibuat dengan persiapan yang sangat matang, dengan tingkat
kompleksitas yang bisa saja mendekati film panjang.
Membuat film pendek itu
mudah, dalam artian mendokumentasikan sebuah momen secara seketika, atau
membuat film fiksi yang sederhana.
Membuat perencanaan simpel,
bidik obyek, rekam dan edit secara instan di ponsel.
Ya, kini siapapun bisa
menjadikan diri mereka seorang filmmaker. Tinggal mempelajari cara membuat film
pendek sendiri yang mudah didapat di internet.
Seiring perkembangan definisi
filmmaker itu sendiri.
Kalau dulu merujuk ke
pembuatan film panjang standar industri, oleh para profesional yang telah
menempuh pendidikan akademis perfilman selama beberapa tahun, kini mereka yang
menguasai cara membuat film pendek
berdurasi beberapa menit dengan peralatan sederhana berupa ponsel pun sudah
bisa disebut filmmaker.
Tentu, seraya menghormati
mereka yang memang profesional filmmaker dan telah berkecimpung di industri
perfilman, para pengguna ponsel untuk membuat film (video) pendek dengan cara yang sederhana belumlah
bisa disebut filmmaker sejati.
Filmmaker amatir, nampaknya
itu sebutan yang lebih pas untuk mereka.
Sebuah peran yang bisa
dijadikan jenjang karir menuju filmmaker profesional.
Namun demikian, mereka yang
membuat film pendek dengan kamera hp sebenarnya tak selalu tergolong amatir.
Perkembangan teknologi,
sekali lagi, telah membuat proses pembuatan film semakin praktis dengan kamera
ponsel yang semakin disempurnakan kualitasnya. ‘Cai Lan Gong’ contohnya, adalah
sebuah film panjang Indonesia yang di syut menggunakan smartphone Samsung
Galaxy 4 dan Galaxy 5.
Kenapa saya menebalkan
tulisan ‘dengan cara yang sederhana’ diatas, karena pastilah para filmmaker
yang membuat film seperti Cai Lan Gong diatas memanfaatkan smartphone dengan tambahan
perlengkapan standar industri plus cara kerja yang profesional.
Jadi walaupun peralatan yang
mereka gunakan adalah ‘kelas rumahan’, tapi cara mereka menggunakannya adalah
cara profesional.
Contoh lain film
yang menggunakan smartphone dalam pembuatannya:
- The Commuter, disutradarai
McHendry Brothers dan dibintangi Dev Patel, menggunakan Nokia N8
- Olive, disutradarai Hooman
Khalili, menggunakan juga Nokia N8
- Tangerine, disutradarai
Sean Baker, menggunakan iPhone
- Tom and Sisy, disutradarai
Roger Michell dan dibintangi Ellie Goulding, menggunakan Nokia Lumia 1020.
Cara Membuat Film Pendek Untuk Pemula
Jadi, jelas terbukti bahwa
kamera smartphone semakin populer dalam pembuatan film. Berikut ini penulis
tampilkan beberapa tips penting bagi Anda yang ingin menguasai cara membuat
film pendek sendiri dengan menggunakan kamera Hp.
Membuat Film Pendek Dengan Kamera Hp
1. Gunakan Kamera HP yang
Sesuai
Kamera yang tersemat di smartphone sangat menentukan kualitas hasil rekaman video. Oleh sebab itu, penting untuk memastikan bahwa kamera tersebut memiliki kualitas teknis yang baik. Salah satu hal yang menentukan kualitas teknis itu adalah sensor kamera dan software kamera itu sendiri. Keduanya harus tersinkronisasi dengan baik. Tidak bisa hanya mengandalkan sensor kamera yang besar untuk mendapatkan hasil rekaman yang berkualitas.
Kamera yang tersemat di smartphone sangat menentukan kualitas hasil rekaman video. Oleh sebab itu, penting untuk memastikan bahwa kamera tersebut memiliki kualitas teknis yang baik. Salah satu hal yang menentukan kualitas teknis itu adalah sensor kamera dan software kamera itu sendiri. Keduanya harus tersinkronisasi dengan baik. Tidak bisa hanya mengandalkan sensor kamera yang besar untuk mendapatkan hasil rekaman yang berkualitas.
Itulah sebabnya kenapa
ada perbedaan performa kamera yang cukup mencolok pada smartphone kelas
menengah dengan smartphone flagship. Meski menggunakan sensor kamera yang sama,
ternyata kualitas hasil rekamanannya berbeda. Disini berlaku ungkapan, ‘ada
harga ada kualitas’.
Selain itu,
tentunya perhatikan juga bahwa kamera Hp Anda bisa merekam video dengan format
HD (high definition). Format ini membuat gambar hasil rekaman menjadi terlihat
lebih jernih dan nyaman dilihat, bila dibandingkan format SD (Standard
Definition) yang populer sebelumnya.
Minimal sebaiknya gunakan kamera dengan resolusi 5 megapiksel (MP).
Minimal sebaiknya gunakan kamera dengan resolusi 5 megapiksel (MP).
iPhone 4 sudah memiliki kamera yang
cukup baik kualitasnya. Bagi pengguna Android pilihannya lebih beragam.
Misalnya Xiaomi Mi 4, keluarga Sony Xperia Z, juga Samsung Galaxy S5.
2. Pilih Kamera yang Memiliki Fitur Image Stabilization
Fitur ini terdapat pada smartphone kelas menengah hingga kelas flagship. Dengan image stabilization, kestabilan gambar selama proses perekaman akan terjaga meski tangan Anda bergoyang. Walaupun biasanya memang sudah tersedia pada smartphone kelas menengah, namun untuk fitur image stabilization yang handal, umumnya Anda hanya bisa menemuinya pada hp kelas flagship. Salah satu diantara kamera smartphone yang memiliki fitur image stabilization yang handal adalah iPhone 6S.
3. Gunakan Tripod atau Monopod
Fitur image stabilization
memang bermanfaat, namun itu sifatnya hanya membantu saja. Belum cukup untuk
menghasilkan gambar yang stabil dan nyaman dinikmati. Gunakan tripod atau
monopod untuk mendukung fitur tersebut. Jangan lupa memastikan bahwa perangkat penopang
smartphone ini Anda letakkan di tempat yang rata.
4. Jangan Gunakan Zoom
Fitur zoom sudah
banyak tersedia di smartphone. Dengannya obyek yang jauh letaknya dapat
diperjelas. Namun ada kelemahan dengan zoom. Detail gambar dipastikan berkurang
dan banyak noise yang
akan terlihat. Jika kamera berguncang sedikit saja, akan terlihat sangat jelas.
Jadi jika Anda ingin mengambil gambar suatu objek yang letaknya jauh, sebaiknya dekati saja objek tersebut. Atur kamera pada mode normal atau tanpa zoom untuk mendapatkan kualitas gambar terbaik.
Jadi jika Anda ingin mengambil gambar suatu objek yang letaknya jauh, sebaiknya dekati saja objek tersebut. Atur kamera pada mode normal atau tanpa zoom untuk mendapatkan kualitas gambar terbaik.
5. Perhatikan Angle Kamera
Ini bisa saja
terdengar klise. Namun sampai kapanpun, angle kamera
memang akan selalu menjadi bagian dari trik merekam video. Angle kamera
yang tepat juga mampu memberikan kesan tertentu seperti dramatis, melankolis
bahkan mampu membuat takjub penonton yang melihatnya. Ada rasa yang terekam
bersama dengan gambar tersebut.
Untuk memperoleh angle terbaik, coba cara ini:
Tentukan moment yang ingin ditangkap dan perhatikan kondisi lingkungan sekitar. Kenali rasa yang ada pada moment tersebut. Mungkin Anda memang tidak akan bisa mendapatkan angle yang tepat hanya dalam satu kali percobaan. Cobalah untuk mengelilingi objek yang ingin diambil dan cermati pada bagian mana mampu dihasilkan gambar terbaik. Mungkin juga patut dipertimbangkan posisi atas-bawah dan jarak pengambilan gambar.
Tentukan moment yang ingin ditangkap dan perhatikan kondisi lingkungan sekitar. Kenali rasa yang ada pada moment tersebut. Mungkin Anda memang tidak akan bisa mendapatkan angle yang tepat hanya dalam satu kali percobaan. Cobalah untuk mengelilingi objek yang ingin diambil dan cermati pada bagian mana mampu dihasilkan gambar terbaik. Mungkin juga patut dipertimbangkan posisi atas-bawah dan jarak pengambilan gambar.
6. Ambil Gambar Secara Landscape
Landscape (hp posisi horizontal) adalah posisi terbaik untuk merekam video. Jangan pernah gunakan mode portrait. Alasannya, sebab gambar yang dihasilkan cakupannya akan lebih luas. Bila ditonton dengan layar besar (seperti PC, TV atau bahkan layar bioskop), hasilnya akan lebih baik.
Bila syuting menggunakan mode portrait, video harus diputar/di rotasi di editing, sehingga mengakibatkan munculnya sisi hitam di kanan kiri gambar, yang sering disebut pillar boxing.
7. Atur Pencahayaan
Pencahayaan
berperan sangat penting dalam proses pengambilan video untuk dihasilkan video
yang berkualitas. Kadang-kadang tidak sekedar untuk menghasilkan video yang
terang saja. Tetapi juga untuk menghasilkan efek-efek dan kesan-kesan tertentu.
Dengan sedikit mengurangi intensitas cahaya, dapat diperoleh efek cinematis.
Cahaya yang terlalu terang juga tidak selalu buruk. Selama komposisinya tepat,
semua itu bisa memberikan efek yang menarik.
Untuk
mendapatkan pencahayaan yang tepat, Anda juga harus tahu sumber cahaya yang
akan digunakan. Contohnya, saat Anda hendak mengambil video di luar ruangan,
usahakan jangan mengambilnya dengan menghadap langsung ke arah datangnya sinar
matahari. Tetapi lebih baik untuk sedikit membelakanginya. Bila memungkinkan,
syuting di saat hari mendung atau di bawah bayang-bayang bangunan atau pohon
juga layak dipertimbangkan.
Sebuah tips
yang bagus dari Gaurav Sabharwal, executive director dari Prem Studio, untuk
menyiasati panas matahari yang terik saat syuting outdoor di siang hari: gunakan selembar kain putih sebagai diffuser (penyebar cahaya). Hal ini akan
mengakibatkan cahaya menjadi lebih lembut mengenai obyek.
Sedangkan
saat hendak mengambil gambar di dalam ruangan dengan penerangan lampu,
pertimbangannya sebenarnya juga tidak berbeda jauh. Namun karena Anda
menggunakan sumber cahaya buatan, Anda bisa lebih bebas menentukan arah
datangnya cahaya.
Beberapa
ahli menyarankan bahwa untuk syuting film menggunakan smartphone, alangkah
baiknya bila dilakukan tidak di waktu malam. Sebaiknya pagi hingga siang
dibawah jam 11, lalu jam 13 hingga sore
hari. Kenapa demikian? Sebab antara jam 11 hingga jam 13 posisi matahari tepat
di atas obyek sehingga akan menimbulkan bayangan. Kalaupun terpaksa syuting
malam hari, jangan gunakan lampu senter warna kuning karena hasilnya akan
gelap.
Lampu yang biasanya digunakan antara lain adalah pocket spotlight, yaitu lampu LED yang dihubungkan ke baterai atau perangkat smartphone.
Lampu yang biasanya digunakan antara lain adalah pocket spotlight, yaitu lampu LED yang dihubungkan ke baterai atau perangkat smartphone.
Bilamana
terpaksa, bisa dibuat perangkat pencahayaan sendiri berupa beberapa lampu yang
dirangkai, lalu diletakkan dalam kardus seperti dalam gambar:
Bila Anda
memadukan teknik pencahayaan yang tepat dengan trik sebelumnya yakni dengan
memilih angle pengambilan gambar yang tepat, maka hasilnya
video yang direkam juga akan terlihat lebih berkesan dan lebih hidup.
8. Jangan Menggerakkan Kamera Handphone secara
Tiba-Tiba
Kadang-kadang
Anda mungkin ingin menggerakkan kamera untuk mendapatkan fokus yang lebih baik.
Hal ini juga mampu membuat video terkesan lebih hidup dan kaya perspektif.
Namun perlu diketahui, ada akibat negatif dari pergerakan ini: fokus gambar
akan rusak. Akibatnya gambar objek yang diambil jadi terlihat kabur dan tidak
jelas.
Pada
film-film action, mungkin Anda pernah melihat pengambilan
gambar dengan cara cepat. Tapi sebaiknya jangan coba meniru hal tersebut bila
Anda hanya menggunakan kamera smartphone. Menggerakkan kamera juga ada triknya.
Meski kamera smartphone yang digunakan sudah dilengkapi dengan fitur fast
focus, Anda tetap harus menggerakkan kamera dengan lembut. Salah satu trik
merekam video bergerak adalah dengan menggerakkan kamera secara
bertahap sesuai dengan kecepatan fokus yang dimiliki.
9. Gunakan Aturan Ketiga
Untuk mendapatkan
fokus yang tepat, umumnya pengguna smartphone meletakkan objek yang ingin
direkam pada bagian tengah bingkai. Akan tetapi cara ini sebenarnya bukan cara
yang terbaik. Cara ini justru membuat gambar yang direkam jadi terlihat statis
dan tidak menarik sama sekali. Dibandingkan meletakkan objek pada tengah
bingkai, lebih baik coba meletakkannya sedikit ke pinggir. Baik di sisi sebelah
kiri atau kanan. Cara ini bisa membuat gambar yang direkam terlihat lebih
menarik secara visual.
10. Bermain dengan Slow Motion
Untuk
mendapatkan hasil rekaman yang lebih dramatis, salah satu alternatifnya Anda
bisa mempertimbangkan permainan pergerakan gambar. Salah satunya adalah dengan
memanfaatkan fitur slow motion. Sebagian besar kamera kelas high-end
sudah dilengkapi dengan fitur ini. Cara penggunaannya juga cukup mudah. Tinggal
kreativitas Anda yang dituntut disini. Bila dikombinasikan dengan trik
merekam video lainnya seperti angle dan pencahayaan
yang tepat, maka fitur ini dapat memberikan video yang menarik dan lebih
berkesan.
Bila Anda menggunakan iPhone,
smartphone ini memiliki fitur slow motion
yang sangat powerful. Ia dapat
merekam dengan 120 dan 240 frame per detik atau fps (kecepatan gerakan normal
ditangkap kamera biasanya hanya 25 hingga 30 fps). Ini berarti melambatkan penglihatan
sampai 400 atau 800 persen!
Cara Membuat Film Pendek Menggunakan Hp
Dengan memperhatikan
tips-tips penting diatas, cara membuat film pendek sendiri dengan menggunakan
kamera Hp begitu memungkinkan untuk dipelajari dan dipraktekkan. Gambar yang
dihasilkan akan memiliki kualitas yang bagus. Untuk semakin menyempurnakannya,
dibutuhkan beberapa jenis perlengkapan. Berikut ini beberapa jenis perlengkapan
yang sebaiknya dimiliki filmmaker dengan media kamera hp:
- Tripod atau Monopod
Seperti dijelaskan diatas.
- Slider
Adalah perangkat serupa rel
kecil, yang memungkinkan perangkat perekam gambar seperti smartphone mampu
digeser-geser ke kanan atau ke kiri sepanjang rel tersebut sesuai kebutuhan.
Penggunaan alat ini akan membuat gambar yang dihasilkan menjadi bergerak dengan
mulus. Tidak berguncang-guncang seperti kalau dipegang langsung dengan tangan.
- Lensa
Buat video lebih menarik
dengan lensa yang tepat.
Lensa standar smartphone dengan
resolusi minimal 5 MP seperti yang penulis rekomendasikan diatas sudah cukup
menghasilkan gambar yang berkualitas dan nyaman dipandang. Untuk lebih
membuatnya menarik dan mencapai tujuan khusus sebuah adegan, sangat baik bila
melengkapi smartphone Anda dengan lensa tambahan. Artikel di link
ini dapat menambah wawasan Anda mengenai jenis-jenis lensa berikut
manfaatnya.
- Perekam Audio Tambahan
Kualitas video bagus namun audio tidak jernih? Tentu sangat disayangkan.
Untuk menghindari hal itu terjadi, gunakan perekam audio tambahan. Contohnya
seperti iRig PRE. Aksesoris ini berguna untuk menghubungkan mikrofon langsung ke smartphone Anda,
baik itu smartphone Apple maupun Android. Dengan alat ini Anda tidak perlu lagi
khawatir mengenai sinkronisasi dengan audio hasil rekaman eksternal.
- Memory Card
File video HD
hasil syuting berukuran besar. Jadi sediakan memory card smartphone yang
berkapasitas besar, sesuai perkiraan besarnya file hasil syuting. Bila memory
card ini penuh, pindahkan dulu isinya ke laptop atau harddisk eksternal.
- Hard disk
eksternal
Untuk tempat
penyimpanan file hasil syuting.
- Baterai
Pastikan
telah terisi penuh, agar tak habis di tengah syuting.
- SD Card Reader
- Lampu
Bisa digunakan lampu Unomatt,
Red Head atau LED CN-160.
Software Untuk Membuat Film
Menggunakan Android, Anda bisa
menggunakan aplikasi yang bisa di unduh secara gratis di Google Play Store
seperti VideoShow,
VidTrim
atau InShot.
Namun jika Anda kurang
puas dengan fitur terbatas dan opsi video dalam smartphone Anda, pertimbangkan untuk mengunduh
aplikasi pembuat film. Pengguna iPhone dapat mendownload FiLMic Pro dari Cinegenix dengan
harga sekitar $3,99.
Demikian artikel mengenai cara
membuat film pendek sendiri dengan menggunakan kamera hp ini. Intinya,
janganlah keterbatasan dalam hal apapun membatasi keinginan kita untuk
berkarya. Maksimalkan segala yang kita miliki, terus belajar dan terus
berkarya.
Semoga bermanfaat..
Terima kasih kepada sumber-sumber
artikel berikut ini:
- autotekno.sindonews.com
- tekno.liputan6.com
- www.zopini.com
- www.brilio.net
- www.techradar.com
- www.tokopedia.com
- www.gizmodo.com.au
- www.businesstoday.in
- www.youtube.com
- www.businesstoday.in
- www.youtube.com