Film pendek adalah salah satu jenis film, yang saat
ini semakin dikenal oleh masyarakat. Perkembangan film pendek semakin pesat
seiring semakin murah dan semakin populernya perangkat handycam, dan akhirnya
kamera ponsel, di masyarakat. Seseorang tanpa dasar ilmu filmmaking sekalipun saat ini bisa membuat film (film sederhana
tentunya). Siapapun yang ingin meniti karir di dunia perfilman bisa juga
memulai karirnya dari sini. Mencicil karya demi karya untuk mengasah ilmu dan
keterampilan, membuat portofolio untuk mengesankan produser dan calon klien.
Ada yang memasuki sekolah film, kursus keterampilan
perfilman tertentu, langsung terjun membuat film pendek dengan biaya sendiri,
menjadi aktor atau kru produksi lalu mencoba membuat film, dsb.
Beragam posisi dalam tim produksi tak jarang dicoba,
demi mendapatkan wawasan yang seluas-luasnya dalam produksi film.
Artikel kali ini mencoba sedikit menjelaskan tentang
beberapa hal penting didalam cara membuat film pendek, diantaranya mengenai posisi-posisi
penting dalam tim produksi film. Diharapkan dengan mengetahui hal ini, Anda
menjadi tahu apa posisi yang terbaik untuk Anda. Posisi yang paling sesuai
dengan bakat dan minat Anda.
Hal ini sangat penting, sebab sebagian besar orang yang sukses dalam kehidupan adalah orang yang bekerja pada bidang yang menjadi passion atau panggilan jiwanya.
Hal ini sangat penting, sebab sebagian besar orang yang sukses dalam kehidupan adalah orang yang bekerja pada bidang yang menjadi passion atau panggilan jiwanya.
Cara Membuat Film Pendek Untuk Pemula
Selain pemeran/aktor, untuk membuat film pendek
diperlukan kru produksi yang bekerja dengan baik sesuai posisinya
masing-masing, termasuk mengoperasikan alat yang memenuhi standar.
KRU PRODUKSI
1. Produser
Adalah kepala tim produksi film.
Ia memimpin seluruh anggota tim produksi sesuai
tujuan yang ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen
produksi, sesuai anggaran yang disepakati oleh Executive Producer. Executive
Producer adalah orang yang bertanggung jawab dalam pembuatan proposal dan
penggalangan dana untuk produksi film.
2. Sutradara
Profesi sutradara menjadi salah satu profesi yang
paling populer, paling diinginkan oleh para calon filmmaker atau filmmaker
pemula. Bahkan posisi yang paling disebut pertama kali ketika sebuah film
sukses atau jeblok di pasaran ini seolah menjadi elemen terpenting dari
produksi film.
Seorang sutradara harus memiliki skill mengenai cara
membuat film pendek yang bagus demi tercapainya kualitas hasil film yang
memuaskan.
(pembahasan spesifik mengenai cara membuat film
pendek yang bagus ini, khususnya dengan menggunakan kamera hp, dapat Anda baca
antara lain disini)
Pengertian sutradara secara singkat, sebenarnya
adalah seseorang yang bertugas memvisualkan skenario (bahasa tulisan) menjadi
sebuah film (bahasa gambar, audio visual).
Alur kerja seorang sutradara, pertama kali adalah
membedah skenario kedalam director’s treatment. Yaitu konsep kreatif sutradara
tentang arahan gaya pengambilan gambar. Setelah itu sutradara mengurai setiap
adegan kedalam sejumlah shot dan membuat shot list. Shot list ini adalah uraian
arah pengambilan gambar dari setiap adegan.
Shot list lalu diterjemahkan kedalam storyboard,
yaitu sejumlah sketsa yang menggambarkan aksi para pemeran dalam film nantinya.
Sketsa-sketsa yang mirip halaman komik ini disusun teratur pada papan buletin,
dilengkapi dengan dialog yang sesuai waktunya atau deskripsi adegan.
Director’s treatment, shot list dan storyboard ini
menjadi bekal untuk membuat script breakdown. script breakdown ini adalah
rincian tiap adegan dalam skenario menjadi daftar yang berisi sejumlah
informasi tentang segala hal yang dibutuhkan untuk keperluan syuting. Jadi manfaat script breakdown, yaitu membuat
kita jadi tahu tentang: kebutuhan syuting, biaya syuting dan jadwal syuting.
Sutradara lalu menggunakan ini dalam berkomunikasi ke semua pihak, demi
mencapai film yang sesuai visinya.
3. Manajer Produksi
Adalah seseorang yang berfungsi mengkoordinasikan
kerja tim produksi film, dan memaksimalkan potensinya. Ia bertanggung jawab
dalam semua tahapan pembuatan film mulai dari pra produksi, produksi hingga
pasca produksi.
4. Desainer Produksi
Adalah seseorang yang berfungsi utama membantu
sutradara menentukan suasana dan warna apa yang akan tampil dalam film
nantinya.
Desainer produksi menerjemahkan keinginan kreatif
sutradara dan merancangnya. Jadi ia:
- membimbing storyboard artist dalam membuat
storyboard yang sesuai
- menata ruang dan tata letak perabotan didalamnya.
- merancang nuansa cahaya dan warna
- menggeluti semua elemen kreatif seperti suara, tata
rias, busana, property, luar bidang gambar dan tata letak para pemeran.
- harus mengetahui jenis-jenis lensa sampai
pergerakan kamera yang bagaimana yang mampu mewujudkan keinginan sutradara.
5. Penata Fotografi (DOP – Director of Photography)
Adalah seseorang yang merancang tata cahaya dan tata
kamera yang sesuai keinginan sutradara. Ia mendapatkan hal ini berdasar hasil
diskusi dengan sutradara, desainer produksi, asisten sutradara dan penata
artistik.
6. Asisten Sutradara I
Adalah seseorang yang membantu sutradara dalam
menerjemahkan hasil director’s treatment ke dalam script breakdown dan jadwal
syuting.
Demikian sekilas mengenai posisi-posisi kunci dari
tim produksi sebuah film. Berbeda dengan pendapat banyak orang, saya pribadi
berpendapat bahwa dalam
produksi film pendek, tak semua posisi tersebut harus ada. Tentu,
idealnya semuanya ada. Tetapi kalau anggaran dan SDM tidak tersedia baik dalam
jumlah atau keahlian, sekali lagi kita harus bertanya pada diri sendiri:
haruskah kita mengorbankan hasrat untuk membuat sebuah film?
Tentulah tidak bukan?
Film harus tetap dibuat.
Kekurangan harus dijadikan tantangan untuk disiasati.
Sesuaikan semuanya dengan anggaran dan SDM yang tersedia.
Bagi kita yang baru dalam tahap belajar cara membuat film pendek
dan memiliki sumber keuangan dsb. yang begitu terbatas, penulis menyarankan ada
satu atau beberapa kru yang merangkap posisi. Penulis sendiri biasanya
merangkap paling tidak 4 posisi dalam film-film yang penulis produksi: sebagai
produser, penulis cerita dan skenario, sutradara dan penyunting gambar atau
editor. Memang melelahkan, namun rangkap jabatan ini mempunyai sebuah
keuntungan yang besar. Yaitu, pengenalan atas semua posisi dalam tim produksi,
sehingga penulis lebih menguasai skill filmmaking.
Untuk penjelasan lebih mendetail mengenai tim
produksi film ini, silahkan baca antara lain buku-buku yang penulis tulis dalam
sumber artikel di bawah.
PERALATAN PRODUKSI FILM PENDEK
Seperti telah sedikit penulis ulas dalam artikel
mengenai cara membuat film pendek sendiri, ada beberapa peralatan yang sebaiknya dimiliki para
pembuat film pendek. Beberapa diantaranya bahkan wajib dimiliki. Di internet
sendiri kalau Anda browsing, berlimpah artikel yang membahas tentang hal ini.
Untuk itu disini penulis tidak hendak membahas
peralatan ini dengan detail, melainkan hanya peralatan yang murah dan biasa
dipakai para filmmaker pemula yang memiliki keterbatasan anggaran.
Beberapa disini biasa penulis pakai, dan menghasilkan
rekaman dengan kualitas yang minimal-layak.
Sesuai harganya, kualitas peralatan berikut ini
tentunya jauh bila dibandingkan peralatan filmmaking
profesional.
Namun bila kita memiliki keterbatasan khususnya
keterbatasan anggaran, apakah kita lantas harus mengurungkan niat untuk
berkarya?
Tentunya tidak ya.
Sayang sekali bila demikian.
Kita hidup di dunia hanya sekali, so mari lakukan apa
yang ingin kita lakukan..
Apalagi bila ada niat positif bagi masyarakat dibalik
kehendak kita itu.
Berikut peralatan minimal produksi film pendek:
1(A). Kamera Ponsel
Gunakan kamera ponsel dengan resolusi minimal 5
Megapiksel.
Kamera-kamera di bawah 1 juta banyak yang sudah
dilengkapi kamera dengan spesifikasi ini. Misalnya Smartfren Andromax, Bolt
Powerphone E1, Advan i45, dsb.
Membuat
Film Pendek Dengan Kamera Hp
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang membuat film
pendek dengan kamera Hp, silahkan baca disini.
1(B). Kamera Panasonic MD10000
Kamera ini adalah kamera yang populer dipakai untuk
dokumentasi acara pernikahan beberapa tahun yang lalu. Saat ini masih ada yang
memakai, namun semakin jarang. Kenapa saya sertakan disini, sebab harga sewa
kamera yang masih menggunakan kaset miniDV ini cukup murah. Menurut situs
ini, harga sewa per harinya adalah
150 ribu, sudah termasuk charger, 2 baterai dan tripod.
1(B). Kamera DSLR
Ini adalah kamera yang semakin populer saat ini, namun harga sewanya lumayan. Sepengetahuan penulis, jenis DSLR yang memiliki harga sewa termurah adalah Canon 1100D yaitu 100an ribu rupiah sehari.
Ini adalah kamera yang semakin populer saat ini, namun harga sewanya lumayan. Sepengetahuan penulis, jenis DSLR yang memiliki harga sewa termurah adalah Canon 1100D yaitu 100an ribu rupiah sehari.
2. Tripod
Alat ini berupa 3 buah kaki besi yang dapat
direntangkan sedemikian rupa untuk menopang kamera, sehingga kamera stabil
posisinya.
Biasa disewakan satu set dengan kamera oleh rental
peralatan. Namun bila hendak menyewa secara terpisah, untuk 1 buah tripod yang
bagus sekitar 125 ribuan.
3. Track slider sederhana
Alat ini berupa rel besi kecil sepanjang beberapa
puluh sentimeter (bervariasi), dan ada dudukan kamera atau ponsel diatasnya.
Kamera maupun ponsel dipasang diatas dudukan tersebut, sehingga posisinya
lantas bisa digeser-geser sepanjang rel. Dengan track slider ini akan
dihasilkan gambar yang bergerak, seolah-olah kamera seperti berada diatas mobil
yang berjalan.
Ada berita menggembirakan seputar alat ini, yaitu
bahwa saat ini sudah ada pengusaha rumahan lokal yang membuatnya, sehingga
harganya menjadi lebih murah. Memang kualitasnya jelas berbeda. Tetapi untuk
dipakai bersama ponsel, alat ini sudah cukup. Harga paling murah 250 ribu untuk
panjang 60 cm. Silahkan klik link ini
untuk detailnya.
Atau bila Anda ingin membeli yang buatan pabrik,
menurut situs ini harga sewarian
termurahnya adalah 100 ribu.
4. lampu Red Head, Unomatt dan CN 160
harga sewa termurah Red head adalah 50 ribu, Unomatt 40
ribu per hari.
Ingat, jangan lupa meminta lampu cadangan, sebab
putus lampu saat syuting bisa sangat mengganggu kelancaran produksi film Anda.
5. lembaran styrofoam sebagai pemantul cahaya
Murah, bisa dibeli di toko buku atau tukang fotocopy
di sekitar Anda, atau situs online. Harganya 8000an.
6. perekam audio tambahan iRig PRE
Harga barunya 700an ribu di toko online. Sampai saat
ini penulis belum menemukan tempat penyewaannya.
Atau yang biasa dipakai syuting kru produksi stasiun
TV: Tascam, dengan harga rental sekitar 250an ribu seperti di link ini.
Untuk tutorial penggunaannya bisa Anda cari di
Youtube.
7. kabel roll
7. kabel roll
Software
Untuk Membuat Film
8. software editing
Bagi
Anda yang menggunakan Android, Anda bisa menggunakan aplikasi editing yang bisa
di unduh secara gratis di Google Play Store seperti VideoShow, VidTrim atau InShot.
Sedangkan bagi Anda yang menggunakan PC, bisa
menggunakan Windows Movie Maker, atau juga Ulead Video Studio.
Cara Membuat Film Pendek Dengan Movie Maker
Salah satu tutorial menggunakan Windows Movie Maker
bisa Anda dapatkan disini.
9. MS Word, atau pulpen dan kertas, atau software
Celtx
Ini perangkat untuk menulis skenario.
Software Celtx adalah software yang bisa diunduh
secara gratis. Walaupun fiturnya kurang lengkap untuk versi gratisan, namun
sudah cukup untuk menulis skenario.
PERGERAKAN KAMERA
Salah satu cara membuat film pendek yang bagus, harus
memperhatikan tentang pergerakan kamera.
Kamera yang diposisikan diam saja tanpa bergerak
(statis) kadangkala memang diperlukan. Misalnya untuk membuat penonton fokus
pada adegan dan dialog pemeran, bisa juga sebagai variasi agar penonton tidak
bosan. Tetapi bila terus menerus demikian, penonton tentu akan jenuh karena film
akan kurang menarik. Untuk itu sangat baik bila kamera digerakkan secara
dinamis sesuai keutuhan setiap adegan. Untuk itulah diperlukan alat tambahan
seperti track slider, jimmy jib, dsb.
Namun, gerakan macam apa yang sesuai atau cocok
dengan sebuah adegan tertentu?
Berikut ini penulis lampirkan sebuah video Youtube
seputar pergerakan kamera ini.
MEDIA PENYALURAN KARYA FILM PENDEK
Setelah film jadi, lantas mau diapakan?
Apakah Anda cukup puas hanya dengan menjadikannya
barang koleksi pribadi yang tak pernah keluar dari perpustakaan pribadi Anda di
rumah, atau sekedar menunjukkannya ke orang-orang terdekat?
Atau Anda ingin menunjukkannya ke seluruh dunia?
Diapresiasi, dihargai di festival, bahkan memberikan
inspirasi yang positif kepada banyak orang?
Tentu yang terakhir ini ya..
Untuk itu, berikut ada beberapa alternatif yang bisa
Anda lakukan untuk memasarkan film Anda, atau minimal sekedar menunjukkannya
kepada dunia:
- Festival film dalam negeri
Ada beberapa seperti Festival Film Solo, Festival
Film Bandung, Festival Flm Indonesia, dsb.
- Festival luar negeri
Ada sangat banyak, sedikit diantaranya adalah Busan
Film Festival, Sundance Film festival, Cannes Film Festival, Balinale
International Film Festival (ini adalah festival internasional yang diadakan di
Bali), dsb.
- Citizen journalism
beberapa stasiun televisi swasta di negara kita
memiliki wadah bagi masyarakat untuk menampilkan karya video atau film dokumenter
mereka. Biasanya yang sering saya lihat adalah laporan perjalanan wisata
pribadi mereka ke berbagai tempat. Stasiun-stasiun TV penerima karya masyarakat
tersebut setahu penulis adalah Kompas TV, MetroTV dan NET.
- Youtube, Viddsee
Anda bisa membuat sebuah channel Youtube untuk
mempublikasikan karya-karya Anda. Monetisasi channel itu (buat agar bisa
menarik iklan dengan mengikuti aturan-aturan Google), maka bilamana banyak penonton
karya Anda disana, tak hanya uang yang akan didapat. Jalan menuju
profesionalisme akan semakin terbuka lebar.
Viddsee juga bisa menjadi alternatif yang baik. Situs
ini mirip Youtube, hanya saja lebih fokus ke film-film pendek. Untuk viddsee
ini tak seperti Youtube yang bisa dimonetisasi untuk menarik iklan. Namun situs
ini memiliki keuntungan lain. Disebabkan kekhususannya sebagai tempat para
filmmaker mengekspose karya, para produser rumah produksi maupun calon investor
bisa menggunakannya untuk mencari proyek film yang bisa mereka kembangkan atau
sponsori. Jadi, bagi kita para filmmaker situs ini bisa menjadi jembatan emas
untuk masuk ke dunia profesional.
Demikian media penyaluran karya film atau video
pendek, rekan filmholic.
Namun selain konsisten mempelajari cara membuat film
pendek yang bagus, menurut penulis sebagai filmmaker kita juga harus memiliki softskill, antara lain yaitu pola pikir
yang tepat.
Kalau boleh memberikan sebuah tips atau saran menurut
pendapat pribadi penulis: yang terutama,
buatlah film karena Anda memang memiliki passion
di bidang filmmaking, bukan karena
Anda ingin meraih penghargaan sebagai pembuat film yang terbaik.
Buatlah film karena Anda memang suka mengekspresikan
kegelisahan Anda melalui film. Menyukai proses mengambil gambar dan mengolahnya
menjadi sebuah tontonan. Ingin memberikan ajakan kepada masyarakat untuk
melakukan sesuatu yang baik.
Sama sekali bukan karena Anda ingin menjadi filmmaker
yang meraih banyak penghargaan.
Kenapa demikian?
Apakah salahnya berkeinginan menjadi pemenang piala
Oscar, misalnya?
Jangan salah memahami saran diatas.
Tentu bermimpi besar tidaklah buruk, bahkan bisa
memacu adrenalin untuk berkarya sebaik mungkin.
Namun perlu kita melihat keadaan saat ini. Sudah
banyak sekali filmmaker yang bagus, baik di sekitar kita apalagi di dunia.
Apalagi bila membandingkan diri dengan filmmaker
Hollywood yang memiliki skill yang dahsyat.
Film bagus demi film bagus baik nasional maupun dari
luar negeri silih berganti mengisi layar bioskop.
Bila melihat kenyataan itu, mudah sekali membuat hati
merasa minder atau rendah diri. Ujung-ujungnya bisa melihat diri sendiri tak memiliki
bakat yang mencukupi, lalu menghancurkan mimpi sebagai filmmaker.
Hal itu tentulah bukan sebuah hal yang baik.
Bilamana itu terjadi, ingatlah bahwa:
Setiap manusia, beserta segenap bakat dan minat yang
dimilikinya, memiliki maksud dan tujuan diciptakan di dunia ini.
Dan, bahwa setiap orang berbeda dalam hal apa mereka
tersentuh.
Maksudnya bahwa setiap golongan masyarakat memiliki
ketertarikan unik mereka sendiri terhadap jenis film. Contohnya, ada masyarakat
yang sangat tertarik dengan film India, sebagian lainnya biasa saja, sementara
ada pula yang malah mencemooh.
Mungkin sebagian orang menganggap film Anda biasa
saja, tapi bisa jadi bagi orang yang lain pesan moral dalam film Anda begitu
menyentuh hati dan menggerakkan mereka untuk berbuat kebaikan dan memperbaiki
hidup.
Jadi, alangkah indahnya kalau kita membuat film tanpa
beban apapun melainkan untuk mengasah bakat, menikmati pemenuhan minat,
mengekspresikan diri, menenteramkan kegelisahan dan menularkan kebaikan.
Bilamana kita konsisten berkarya dengan maksud
seperti diatas, suatu saat nanti pasti TUHAN memberikan reward (penghargaan) kepada kita – diluar kenikmatan karena
berkarya itu sendiri. Menjadi pemenang festival, bisa jadi salah satunya..
Sobat filmholic, demikian salah satu artikel mengenai
cara membuat film pendek yang bagus. Silahkan baca artikel lain dalam blog ini
untuk semakin memperluas wawasan Anda.
Terima kasih.. sukses buat kita semua
Terima kasih untuk sumber-sumber artikel ini:
- Mari Membuat Film, karya Heru Effendy, siterbitkan
oleh Panduan.
- Bekerja Sebagai Sutradara, karya Fitryan G. Dennis,
diterbitkan oleh Esensi.
- Sewakamera.com
- Sewakamera.com
- Wikipedia.com